Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki
hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara
individu tersebut. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut
Soerjono Soekanto (2007: 388) bahwa di dalam keadaan yang normal, lingkungan
pertama yang berhubungan dengan anak adalah orang tuanya, saudara-saudaranya
yang lebih tua, serta mungkin kerabat dekatnya yang tinggal serumah. Tumbuhnya
motivasi dan keberhasilan anak ditunjang dengan kondisi keluarga, yaitu
harmonis atau tidaknya keluarga. Suasana keluarga yang positif bagi motivasi
dan keberhasilan anak adalah keadaan yang menyebabkan anak merasa dirinya aman
dan damai bila berada di tengah keluarga tersebut. Suasana tersebut biasanya
terganggu apabila:
a) Tidak ada saling pengertian atau
pemahaman mengenai dasar-dasar kehidupan bersama.
b) Terjadinya konflik mengenai otonomi,
disatu pihak orang tua ingin agar anaknya dapat mandiri, namun di dalam
kenyataannya mereka mengekangnya.
c) Terjadinya konflik nilai-nilai yang
tidak diserasikan.
d) Pengendalian dan pengawasan orang
tua yang berlebihan.
e) Tidak adanya rasa kebersamaan dalam
keluarga.
f) Terjadinya masalah dalam hubungan
antara ayah dengan ibu, sebagai suami istri.
g) Jumlah anak yang banyak tidak
didukung fasilitas yang memadai.
h) Campur tangan pihak luar (baik
kerabat maupun bukan kerabat).
i) Status sosial-ekonomis yang di bawah
standar minimal.
j) Pekerjaan orang tua (misalnya,
kedudukan istri lebih tinggi dari suami sehingga penghasialannya juga lebih
besar, yang tidak mustahil akan mengakibatkan bahwa suami merasa rendah diri
dan menyalurkannya ke arah yang negatif).
k) Aspirasi orang tua yang
kadang-kadang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
l) Konsepsi mengenai peranan keluarga
serta anggota keluarga yang meleset dari kenyataan yang ada.
m) Timbulnya favoritisme di kalangan
anggota keluarga.
n) Pecahnya keluarga karena konflik
antara suami dengan istri yang tidak mungkin lagi diatasi.
o) Persaingan yang sangat tajam antara
anak-anak, sehingga menimbulkan pertikaian.
Keluarga
harmonis adalah sebuah anggota keluarga yang penuhcinta kasih, saling
menghargai dan mensyukuri. Sehingga keributan dan ketegangan antara anggota
keluarga yang menyebabkan ketidakharmonisan dapat dihindari. Rasa kekeluargaan
terikat erat diantara pasutri, orang tua dengan anak, dan kakak dengan adik
terjalin jika pengertian keluarga harmonis terbina. Mereka akan saling membantu
dan bahu membahu dalam menghadapi masalah. Bagaikan keterhubungan anggota tubuh
yang saling melengkapi menurut fungsinya masing-masing.
Bagi
keluarga harmonis, keluarga adalah tempat mereka berkonsultasi dan solusi jika
menemukan permasalahan, karena setiap anggota keluarga merasa tentram, displin,
bertanggung jawab serta terhindar dari pergaulan bebas.
0 komentar:
Posting Komentar