Jumat, 04 Januari 2013

Keharmonisan dalam Keluarga


Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Soerjono Soekanto (2007: 388) bahwa di dalam keadaan yang normal, lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak adalah orang tuanya, saudara-saudaranya yang lebih tua, serta mungkin kerabat dekatnya yang tinggal serumah. Tumbuhnya motivasi dan keberhasilan anak ditunjang dengan kondisi keluarga, yaitu harmonis atau tidaknya keluarga. Suasana keluarga yang positif bagi motivasi dan keberhasilan anak adalah keadaan yang menyebabkan anak merasa dirinya aman dan damai bila berada di tengah keluarga tersebut. Suasana tersebut biasanya terganggu apabila:

a)      Tidak ada saling pengertian atau pemahaman mengenai dasar-dasar kehidupan bersama.
b)      Terjadinya konflik mengenai otonomi, disatu pihak orang tua ingin agar anaknya dapat mandiri, namun di dalam kenyataannya mereka mengekangnya.
c)      Terjadinya konflik nilai-nilai yang tidak diserasikan.
d)     Pengendalian dan pengawasan orang tua yang berlebihan.
e)      Tidak adanya rasa kebersamaan dalam keluarga.
f)       Terjadinya masalah dalam hubungan antara ayah dengan ibu, sebagai suami istri.
g)      Jumlah anak yang banyak tidak didukung fasilitas yang memadai.
h)      Campur tangan pihak luar (baik kerabat maupun bukan kerabat).
i)        Status sosial-ekonomis yang di bawah standar minimal.
j)        Pekerjaan orang tua (misalnya, kedudukan istri lebih tinggi dari suami sehingga penghasialannya juga lebih besar, yang tidak mustahil akan mengakibatkan bahwa suami merasa rendah diri dan menyalurkannya ke arah yang negatif).
k)      Aspirasi orang tua yang kadang-kadang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
l)        Konsepsi mengenai peranan keluarga serta anggota keluarga yang meleset dari kenyataan yang ada.
m)    Timbulnya favoritisme di kalangan anggota keluarga.
n)      Pecahnya keluarga karena konflik antara suami dengan istri yang tidak mungkin lagi diatasi.
o)      Persaingan yang sangat tajam antara anak-anak, sehingga menimbulkan pertikaian.


Keluarga harmonis adalah sebuah anggota keluarga yang penuhcinta kasih, saling menghargai dan mensyukuri. Sehingga keributan dan ketegangan antara anggota keluarga yang menyebabkan ketidakharmonisan dapat dihindari. Rasa kekeluargaan terikat erat diantara pasutri, orang tua dengan anak, dan kakak dengan adik terjalin jika pengertian keluarga harmonis terbina. Mereka akan saling membantu dan bahu membahu dalam menghadapi masalah. Bagaikan keterhubungan anggota tubuh yang saling melengkapi menurut fungsinya masing-masing.

Bagi keluarga harmonis, keluarga adalah tempat mereka berkonsultasi dan solusi jika menemukan permasalahan, karena setiap anggota keluarga merasa tentram, displin, bertanggung jawab serta terhindar dari pergaulan bebas.



0 komentar:

Posting Komentar