Jumat, 11 Januari 2013

HERBERT SPENCER


Spencer dilahirkan di kota kecil Derby Inggris pada 27 April 1820 dan meninggal pada tahun 1930. Dia anak tunggal seorang guru sekolah. Karena kesehatannya yang kurang mengijinkan, dia dididik di rumah. Latar belakang sedemikian inilah mungkin yang membuat semua karya Spencer bercorak independen.

Pada mulanya Spencer adalah seorang insinyur sipil yang bekerja di perusahaan kereta api selama empat tahun. Selanjutnya dia tertarik pada bidang politik dan masalah-masalah sosial. Artikel pertamanya di bidang ilmu Sosial dimuat di majalah Non Conformist pada tahun 1842 dan juga di muat pada majalah Economist pada tahun 1848. Sejak itulah dia memutuskan untuk tidak lagi berprofesi sebagai insinyur sipil tetapi memperdalam 9 pengetahuannya di ilmu pengetahuan sosial khususnya sosiologi.           
                                                                                                               
Spencer adalah termasuk tokoh pendiri sosiologi sesudah Comte. Dia juga memperkenalkan konsep-konsep evolusi sosial sebagai dasar ilmu sosiologi. Di dalam karya utamanya Systhetic Philosophy yang terdiri dari sepuluh jilid, termuat seluruh teori evolusi universal yang dikembangkan Spencer; meliputi evolusi biologi, sosiologi, dan etika. Tulisan ini mengukuhkan Spencer sebagai orang yang menganut filsafat sintesis yang menggabungkan beberapa ilmu menjadi satu.

Uniknya, karya besar Spencer tersebut tidak berkembang di negaranya sendiri, Inggris sebaliknya sangat populer di Amerika Serikat. Kenyataan ini bisa dimengerti karena pada akhir abad ke-19 spirit kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan mendapat tempat yang seluas-luasnya di Amerika Serikat. Para ilmuan Amerika lebih akrab dengan karya Spencer dibandingkan dengan  karya ilmuan-ilmuan lainnya. Lebih-lebih menjelang akhir perang saudara di Amerika Serikat. Namun demikian, Spencer tetap diakui sebagai bapak sosiologi Inggris, sekalipun teorinya mempengaruhi jalan pikiran tokoh-tokoh peletak dasar sosiologi Amerika seperti War, Cooley, Giddings, Small, Sumner, dan lain-lain.

Seluruh tulisan Spencer, bertumpu pada teori evolusi, bahkan sepuluh tahun sesudah karyanya diterbitkan, muncullah tulisan yang cukup menggemparkan dunia karya Charles Darwin; Origin of Species (1959) yang banyak diilhami oleh filsafat sintetiknya Spencer terutama tentang teori evolusi universal.

Spencer adalah tokoh yang juga menentang Comte. Terutama tentang pendapat Comte mengenai jenjang-jenjang ilmu pengetahuan. Namun banyak orang menduga bahka Comte-lah yang banyak mengilhami tulisan tentang dasar-dasar sosiologi Spencer. Padahal hal itu tidak terbukti, karena selain pertentangan, kedua orang ini memiliki persamaan di dalam mengembangkan sosiologi, di mana persamaan itu hanya bersifat kebetulan. Antara Comte dan Spencer memiliki persamaan pendapat (secara kebetulan) bahwa semua fenomena sosial itu merupakan interrelasi dari keseluruhan yang terjadi. Keduanya juga mengakui adanya kesatuan dan independensi ilmu. Bedanya hanya kalau Comte mengeluarkan psikologi dan jenjang ilmu pengetahuan Spencer justru menempatkan psikologi sesudah biologi dan sebelum sosiologi. Kedua tokoh besar ini juga sama-sama berpendapat bahwa ilmu pengetahuan  harus bersandar pada akal sedangkan hal-hal yang bersifat metafisis harus dikeluarkan dari ilmu pengetahuan. Juga keduanya sama-sama mengakui bahwa hukum alam dan uniformalitas yang mengatur jagad raya.

Pertanyaan Spencer selalu berupa: Mengapa hal ini ada? Mengapa hal itu berubah? Dengan pertanyaan sedemikian ini dia masuk ke dalam usaha untuk mencari sumber-sumber yang asli dan menganalisis perkembangan yang beranekaragam ide yang tersirat di dalamnya. “Sebelum kita mengkaji kehidupan sosial, adalah perlu untuk memahami terlebih dahulu hukum-hukum asli tentang kehidupan sosial tersebut serta perkembangan setiap fenomena dan hukum-hukum umum mengenai evolusi”, kata Spencer. Hukum  tersebut merupakan proposisi dasar yang melibatkan seluruh beda di dunia ini, baik itu berupa benda inorganis, benda organis atau sosial yang disebut super organik.

Spencer memulai tiga garis besar teori umum yaitu apa yang disebutnya dengan tiga kebenaran universal yang berbunyi: (1) adanya materi yang tidak terusakkan, (2) adanya kesinambungan gerak, (3) adanya tenaga kekuatan yang terus menerus. Di samping itu ada proposisi yang berasal dari kebenaran universal yaitu:
a.       Kesatuan hukum, kesinambungan hubungan antara kekuatan-kekuatan yang tidak pernah muncul dengan sia-sia dan tanpa akhir.
b.      Bahwa kekuatan tersebut tidak pernah musnah namun akan ditransformasikan ke dalam bentuk persamaan yang lain.
c.       Segala sesuatu yang bergerak sepanjang garis setidak-tidaknya akan dirintangi oleh suatu kekuatan yang lain.
d.      Adanya suatu irama daripada gerakan atau disebut dengan gerakan alternatif.

Menurut Spencer, harus ada suatu hukum yang dapat menguasai kombinasi antara faktor-faktor yang berbeda-beda di halaman proses evolusioner ini. Dan hukum itu ialah pernyataan bahwa hilangnya sesuatu gerakan biasanya diiringi oleh tujuan gerakan itu sendiri dan akan munculnya suatu disintergrasi dari keadaan tersebutt atau menurut Spencer, adanya evolusi selalu diikuti oleh disolusi. Evolusi yang sederhana hanyalah merupakan suatu gerak yang hilang dan merupakan suatu redistribusi dari keadaan. Evolusi itu sendiri terjadi dimana-mana dalam bentuk inorganik seperti astronomi dan geologi, kehidupan organik seperti biologi dan psikologi serta kehidupan superorganik seperti sosiologi.

Spencer mengajukan empat pokok penting tentang sistem evolusi umum yaitu:
a.       Kestabilan yang homogen. Setiap homogenitas akan semakin berubah dan membesar dan akan kehilangan homogenitasnya karena kejadian setiap insiden tidak sama besar.
b.      Berkembangnya faktor yang berbeda-beda dalam ratio geometris. Berkembangnya bentuk-bentuk yang sebenarnya hanya merupakan batas dari suatu keseimbangan (equilibrium) saja, yaitu suatu keadaan yang seimbang yang berhadapan dengan kekuatan-kekuatan yang lain.
c.       Kecenderungan  terhadap adanya bagian-bagian yang berbeda-beda dan terpilah-pilah melalui bentuk-bentuk pengelompokan atau segresi.
d.      Adanya batas final dari semua proses evolusi di dalam suatu keseimbangan akhir.

Spencer memandang sosiologi sebagai suatu studi evolusi di dalam bentuknya yang paling kompleks. Evolusi ini adalah merupakan evolusi superorganis yang termasuk semua proses dan produk tindakan yang dillakukan oleh individu-individu. Di dalam karyanya, Prinsip-Prinsip Sosiologi, Spencer membagi pandangan sosiologisnya menjadi 3 bagian yaitu:
a.       Faktor-faktor extrinsic asli seperti: fisis dan iklim.
b.      Faktor-faktor intrinsic asli seperti: fisis, intelektual, rasa, atau emosional manusia.
c.       Faktor asal muasal seperti modifikasi masyarakat, bahasa, pengetahuan, kebiasaan, hukum, dan lembaga-lembaga.

0 komentar:

Posting Komentar