Di
samping terkenal dengan wisata alam yang indah, wisata kuliner dan wisata belanja,
Yogyakarta juga dikenal dengan pusatnya wisata budaya. Di Yogyakarta banyak
terdapat tempat-tempat indah yang menarik untuk dikunjungi dan memiliki
segudang sejarah. Salah satunya yaitu Istana Air yang menawan, Taman Sari.
Taman Sari terletak di jalan Taman, Kraton, Yogyakarta atau tepatnya sebelah
barat Kraton Yogyakarta. Untuk mencapai lokasi kita bisa menngunakan sepeda,
sepeda motor, mobil atau bus pariwisata.
Taman
Sari merupakan sebuah taman milik Kesultanan Yogyakarta. Dibangun pada akhir
abad ke-17 oleh Sultan Hamengku Buwono I. Taman Sari digunakan sebagai tempat
pemandian keluarga kesultanan, selain itu juga ada ruang-ruang khusus seperti
tempat bersemedi. Objek utama Taman Sari adalah kolam air yang dikelilingi
benteng setinggi 6 meter. Seiring fungsinya pada masa pembangunannya yaitu
sebagai kolam pemandian para istri Sri Sultan Hamengku Buwono I. Taman Sari
dibangun setelah Perjanjian Gianti (1755), yakni setelah Sultan Hamengku Buwono
yang telah sekian lama terlibat dalam persengketaan akhirnya berdamai dengan
lawan. Bangunan tersebut dimaksudkan sebagai bangunan yang dapat digunakan
untuk menentramkan hati, istirahat dan berekreasi.
Pemandangan
yang indah sekaligus mempesona ditawarkan Taman Sari. Salah satu pesona dan
ciri khas Taman Sari yaitu pesona air yang apik berpadu dengan tembok-tembok bergaya
campuran Eropa, Hindu, Jawa, dan China menjadi nilai yang membuat Taman Sari
tak akan terlupakan. Airnya yang jernih berpadu apik dengan tembok-tembok krem
gagah yang mengitarinya. Kolam pemandian di area ini dibagi menjadi tiga yaitu
Umbul Kawitan (kolam untuk putra-putri Raja), Umbul Pamuncar (kolam untuk para
selir), dan Umbul Panguras (kolam untuk Raja).
Taman
Sari Yogyakarta mempunyai dua pintu gerbang utama, yaitu Gapuro Agung (yang
berada di bagian barat) dan Gapuro Panggung (yang berada di bagian timur, yang
saat ini sebagai pintu masuk utama). Bentuk pintu gerbang atau Gapuronya
sangatlah indah yang merupakan gaya asli Jawa, pada detail dari Gapuro ini
merupakan motif asli Jawa seperti dari sulur-sulur tanaman, burung, ekor dan
sayap burung garuda.
Bagian-bagian
Taman Sari yaitu: 1.) Bagian Sakral. Bagian sakral Tamansari ditunjukkan dengan
sebuah bangunan yang agak menyendiri. Ruangan ini terdiri dari sebuah bangunan
yang berfungsi sebagai tempat pertapaan Sultan dan keluarganya. 2.)
Bagian Kolam Permandian. Bagian ini merupakan bagian yang digunakan untuk
bersenang-senang Sultan dan keluarganya. Bagian ini terdiri dari dua buah kolam
yang dipisahkan oleh bangunan bertingkat. Air kolam keluar dari pancuran
berbentuk binatang yang khas. Bangunan kolam ini sangat unik dengan pot-pot
besar didalamnya. 3.) Bagian Pulau Kenanga. Bagian Pulau
Kenanga atau pulau cemeti terdiri dari lorong-lorong bawah tanah, masjid Bawah
Tanah, dan Pulau Cemeti itu sendiri yang berupa bangunan tinggi. Lorong-lorong
bawah tanah berguna sebagai jalan menuju ke pulau Cemeti atau masuk kedalam
masjid Bawah Tanah. Pada zaman dahulu konon digunakan sebagai jalan rahasia ke
Istana dan jalan menuju laut Selatan bagi Sultan untuk bertemu Nyai Roro Kidul.
Mesjid bawah tanah sangat unik karena berada di bawah tanah. Untuk menuju
ketempat ini harus melewati lorong-lorong dan menuruni tangga. Selain dari
letaknya dibawah tanah bentuk bangunan juga unik. Berbeda dengan mesjid biasa
yang berbentuk persegi dan luas, mesjid ini berbentuk lingkaran di
tengah-tengah nya terdapat sumur bernama sumur Gumilang.
Taman
Sari dibangun dengan bahan dari batu dan bata. Bahan ini dapat memberikan kesan
kuat kekuasaan kerajaan. Tangga batu di terowongan masing-masing bertemu di
satu titik, sehingga dapat menikmati kolam yang tenang dari tempat yang lebih
tinggi. Kolam renang terbuka tanpa menggunakan atap dapat melihat keindahan
langit secara langsung.
Keberadaan
Taman Sari di lingkungan Kraton ini memberikan banyak dampak terhadap
masyarakat di sekitar Taman Sari diantaranya: dari aspek ekonomi. Taman Sari
memberi dampak positif bagi perekonomian warga. Banyak diantara warga sekitar
yang berdagang di sekitar Taman Sari. Ini akan memberikan suatu lapangan kerja
baru bagi warga dan menambah pendapatan warga itu sendiri.
Dari
aspek budaya: pelestarian budaya serta situs sejarah sehingga bisa dikenal
sampai ke mancanegara. Dengan dijaga dan
dipeliharanya Taman Sari berarti menjaga dan memelihara budaya Indonesia,
khususnya Yogyakarta. Sehingga Taman Sari akan dikenal banyak orang dan akan
banyak dikunjungi karena kekhasan dan pesonanya yang indah itu. Sampai sekarang
pengunjung yang datang ke Taman Sari masih tetap banyak baik itu dari wisatawan
domestik maupun wisatawan mancanegara.
Dari
aspek sosial: adanya integrasi antara masyarakat yang dengan Dinas Pariwisata
sehingga tercipta pariwisata yang nyaman dan aman. Selain itu dengan adanya
Taaman Sari akan menimbulkan interaksi antar warga sekitar, warga sekitar
dengan pengunjung dan pengunjung dengan pengunjung.
Namun
sayang masih adanya pengunjung yang tidak beretiked baik dan melakukan
penyimpangan di daerah wisata ini, salah satunya yaitu pengunjung yang mencoret-coret
tembok Taman Sari sana-sini dengan kata-kata kotor sehingga nilai estetika dari
Taman Sari sedikit berkurang.
Taman
Sari dapat dikunjungi setiap hari dengan jam buka dari pukul 09.00 - 15.30 WIB.
Tarif untuk menikmati pesona yang indah ini bisa dibilang sangat murah. Untuk
wisatawan domestik hanya membayar Rp. 3.000 sedangkan untuk wisatawan
mancanegara membayar Rp. 7.000 saja.
::: berbagai sumber :)
0 komentar:
Posting Komentar