A. LATAR BELAKANG
Setiap bangsa pada
dasarnya senantiasa berdiri diatas landasan pluralitas sosio-kultur. Tak ada
suatu bangsa yang benar-benar homogen masyarakatnya. Bahkan keanekaragaman
jelas-jelas merupakan keniscayaan yang tak mungkin terelakkan dan tak
terbantahkan dalam realitas kehidupan bersama sebangsa, dimana pun dan kapan
pun. Bangsa Indonesia telah lama menyadari akan beragaman suku, agama , ras dan
budaya. Lebih dari itu masyarakat Indonesia mengakui keberagaman merupakan
anugerah dari Tuhan yang
harus dijaga dan ter-integrasi.
Segala keragaman yang
ada di Indonesia, tidak mengahalangi bangsa Indonesia dalam menciptakan
persatuan dan kesatuan bangsa yang nantinya akan membentuk sebuah integrasi
bangsa yang mampu hidup damai saling berdampingan. Rasa integrasi ini telah
terbukti dengan adanya kemerdekaan yang diraih oleh Indonesia dimana Indonesia
mampu bebas dan bangkit dari belenggu- belenggu para penjajah.
Bhineka Tunggal Ika
menjadi semboyan akan bersatunya bangsa Indonesia untuk hidup rukun
berdampingan. Melalui ini bangsa Indonesia mampu menciptakan integrasi didalam
keragaman suku bangsa yang luar biasa. Hasrat dan semangat bangsa Indonesia ini
juga tertuang didalam pancasila yang meletakkan dalam sila ke tiga yakni
persatuan Indonesia dimana suku- suku bangsa diharapakan agar bisa menyatu,
rukun, berkeluarga, serta menjunjung tinggi toleransi antar suku bangsa.
Keberagaman suku
bangsa tidak hanya memberikan suatu poin positif bagi bangsanya namun juga akan
menimbulkan masalah yang besar bahkan mampu memecah belah suatu bangsa. Inilah
suatu tantangan bagi bangsa Indonesia, agar tetap bisa menjaga integrasi antar
suku bangsa yang ada di Indonesia. Negara memiliki andil besar dalam penentuan
masa depan bangsa di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimanakah
kesukubangsaan di Indonesia?
2.
Bagaimanakah
integrasi masyarakat Indonesia?
3.
Bagaimana pengaruh
kesukubangsaan terhadap integrasi nasional masyarakat Indonesia?
C. PEMBAHASAN
1. Kesukubangsaan di Indonesia
Indonesia merupakan
negara yang majemuk yang terdiri dari beragam suku bangsa. Tidak ada yang tahu
jumlah pasti seluruh suku bangsa di Indonesia, namun menurut survei yang
dilakukan Badan Pusat Statistik ada sekitar 1.128 jumlah suku bangsa yang ada
di Indonesia.
Keberagaman suku
bangsa di Indonesia itu tentu tidak terjadi secara tiba-tiba. Perbedaan suku
bangsa itu diperoleh dari fakta sejarah yang
mencatat bahwa dulu
masing-masing suku bangsa berada dalam kuasa kerajaan-kerajaan dalam jumlah
banyak. Faktor lain yang mempengaruhi beragamnya suku bangsa di
Indonesia diantaranya adalah letak astronomis maupun
geografis, banyaknya pulau
yang terpisahkan lautan, keragaman bahasa maupun budaya,
latar belakang sejarah perjuangan bangsa,
lingkaran hukum adat, serta kekerabatan
dan perbedaan agama.
Penjajahan yang dirasakan oleh
penduduk Nusantara ini mau tidak mau menghasilkan dampak buruk dan penderitaan
bagi rakyat yang berujung pada disintegrasi yang juga merupakan pengaruh dari
politik adu domba yang digencarkan penjajah. Pengalaman
berabad-abad di bawah tekanan kaum penjajah itu telah mendorong munculnya
solidaritas, tekad, dan tujuan bersama untuk bebas dari belenggu penjajahan. Dengan dipelopori oleh mahasiswa selaku kaum
muda terpelajar, semangat kebangsaan digelorakan dan mencapai puncaknya dengan
munculnya kesadaran nasional pada diri mahasiswa. Mahasiswa berusaha menghindari semangat
kesukubangsaan dan membangun semangat kebangsaan, yaitu ke-Indonesiaan.
Semangat itu dideklarasikan dalam Sumpah
Pemuda 1928. Dengan Sumpah Pemuda tersebut, mahasiswa bukan saja
mampu melepaskan diri dari perangkap sistem pendidikan nasional, tetapi lebih
dari itu, mahasiswa telah berperan besar dalam menciptakan pandangan nation-state yaitu, ke-Indonesiaan
yang ruang lingkupnya melintasi
batas-batas kesukubangsaan.
gambar 1. beragamnya jenis baju adat yang ada di Indonesia
2. Integrasi Nasional
Howard Wriggins menyatakan bahwa integrasi
merupakan penyatuan bagian-bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi
suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang
banyak jumlahnya menjadi satu bangsa.
Ide pokok integrasi nasional adalah memaksimalkan
persamaan dan meminimalkan perbedaan dalam pendayagunaan potensi, pemenuhan
aspirasi, dan penanggulangan setiap masalah kebangsaan
Aspek integrasi nasional diantaranya yaitu:
·
Kesadaran
pentingnya memelihara eksistensi bangsa dari segala bentuk ancaman.
·
Kemampuan
sistem politik nasional dalam mengakomodasikan aspirasi masyarakat.
·
Kemampuan
desentralisasi pemerintah sebagai salah satu faktor untuk memperbesar
kesadaran, kreativitas, dan kontribusi masyarakat sebagai salah satu pilar
utama integrasi nasional.
3. Kesukubangsaan dan Integrasi Nasional di Indonesia
Koentjaraningrat
(1982: 345) mengemukakan usaha untuk mempersatukan penduduk Indonesia yang
majemuk paling sedikit menyangkut empat masalah yang masing-masing mempunyai
dasar serta lokasi berbeda dan karena itu memerlukan kebijaksanaan yang berbeda
pula. Keempat masalah tersebut adalah: 1) masalah mempersatukan aneka warna
suku bangsa, 2) masalah hubungan antar umat beragama, 3) masalah hubungan
mayoritas-minoritas, 4) masalah integrasi kebudayaan Papua dengan kebudayaan
Indonesia lainnya.
Sebaliknya potensi
bersatu paling sedikit untuk bekerja sama juga ada dalam setiap hubungan antara
suku bangsa dan golongan. Kontjaraningrat (1995: 385) menyebut adanya dua
potensi penting, yaitu: 1.) Warga dua suku
bangsa yang berbeda dapat saling bekerjasama secara sosial ekonomi, apabila
mereka bisa mendapatkan lapangan mata pencaharian hidupnya yang berbeda-beda
dan saling melengkapi. 2.) Warga dari dua suku
bangsa yang berbeda juga dapat hidup berdampingan tanpa konflik, apabila ada
orientasi ke arah satu golongan ketiga yang dapat menetralisasi hubungan antara
kedua suku bnagsa tadi.
Di Indonesia terdapat
berbagai macam kebudayaan yang berasal dari hampir seluruh suku bangsa. Dengan keanekaragaman ini kita
dapat mewujudkan masyarakat
multikultural, apabila warganya dapat hidup berdampingan, toleran dan saling
menghargai. Nilai budaya tersebut bukan hanya sebuah wacana, tetapi harus
menjadi patokan penilaian atau pedoman etika dan moral dalam bertindak yang
benar dan pantas bagi orang Indonesia. Nilai tersebut harus dijadikan acuan
bertindak, baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik maupun dalam tindakan
individual.
Kemajemukan masyarakat Indonesia
adalah sebuah realitas sosial, dan integrasi nasional adalah substansi utamanya. Dalam konteks
pluralitas masyarakat Indonesia, konsep integrasi nasional Indonesia, hendaknya
diartikan bukan sebagai benda akan tetapi harus diartikan sebagai semangat
untuk melakukan penyatuan terhadap unsur-unsur dan potensi masyarakat Indonesia
yang beraneka-ragam. Integrasi
nasional harus dimaknai sebagai sebuah spirit bangsa untuk memandang kehidupan
yang serba majemuk itu sebagai semangat untuk bersatu. Integrasi nasional
adalah kata kunci untuk membangun dan membina serta mempertahankan persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia yang hidup dalam alam kemajemukan masyarakat dan
budayanya. Jadi tidak akan ada lagi
menonjolkan salah satu suku dan melemahkan yang lain. Kini adalah saatnya untuk
mempersatukan suku-suku bangsa di Indonesia untuk mewujudkan integrasi nasional
yang kokoh.
C. KESIMPULAN
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak sekali suku
bangsa. Hal ini tentu tidak bisa dilepaskan dengan sejarah bangsa Indonesia
yang memiliki banyak sekali kerajaan pada mas lalu. Seiring dengan adanya
kolonialisme di Indonesia kerajaan-kerajaan runtuh dan menyisakan penjajahan.
Suku-suku di Indonesia mulai dibangkitkan agar terintegrasi kembali ketika kaum
mahasiwa berjuang menegakkannya pada momentum Sumpah Pemuda. Ketika itulah
setiap suku terintegrasi secara nasional yang berbuah kemerdekaan. Dan kini
setelah Indonesia merdeka keberagaman suku bangsa ini seringkali dijadikan
sebuah alasan perpecahan di kalangan masyarakat. Sehingga diperlukan adanya
pemersatu yang harus kita junjujg tinggi yakni Bhineka Tunggal Ika. Komunikasi,
interaksi, dan kerjasamapun tidak dapat dilepaskan disini semuanya harus
bahu-membahu untuk mewujudkan integrasi nasional dan menghindari perpecahan.

gambar 2. keberagaman budaya Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Mahfud, Choirul. 2011. Pendidikan
Multikultural. Yogykarta: Pustaka
Pelajar.
Pratiwi, Poerwanti Hadi. 2012.
Integrasi
Nasional. Diunggah dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Poerwanti%20Hadi%20Pratiwi,%20S.Pd.,%20M.Si./2-PIN-Konsep%20Integrasi%20Nasional.pdf
pada hari Kamis Tanggal 20
September 2012 pukul 12.15 WIB.
Pratiwi, Poerwanti Hadi.
2012. Sejarah
Kesukubangsaan.
Diunggah dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Poerwanti%20Hadi%20Pratiwi,%20S.Pd.,%20M.Si./4-PIN-Sjrh%20Kesukubangsaan.pdf pada
hari Kamis Tanggal 20 September
2012 pukul 12.09
WIB.
Tri Joko Sri Haryono. 2012. Analisis Studi Etnografi.
Diunggah dari http://trijokoantro-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-42195-Multikulturalisme%20dan%20KesukubangsaanANALISIS%20STUDI%20ETNOGRAFI%20.html
pada hari Kamis Tanggal 20 September
2012 pukul 12.30
WIB.
0 komentar:
Posting Komentar