a.
Gemeinschaft
(paguyuban)
Merupakan
bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat dalam hubungan batin
yang murni dan bersifat alamiah dan bersifat kekal. Dasar hubungan adalah rasa
cinta dan persatuan batin yang juga bersifat nyata dan organis sebagaimana
dapat diumpamakan peralatan hidup tubuh manusia atau hewan. Sedangkan menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi gemeinschaft adalah bentuk hidup bersama
yang lebih bersesuaian dengan triebwille. Kebersamaan dan kerjasama tidak
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan di luar, melainkan dihayati sebagai tujuan
dalam dirinya. Orangnya merasa dekat satu sama lain dan memperoleh kepuasan
karenanya. Suasanalah yang dianggap penting daripada tujuan. Spontanitas
diutamakan diatas undang-undang atau keteraturan. Tonnies menyebut sebagai
contoh keluarga, lingkungan tetangga, sahabat-sahabat, serikat
pertukangan dalam abad pertengahan, gereja, desa, dan lain sebagainya. Para
anggota diperstukan dan disemangati dalam perilaku sosial mereka oleh ikatan
persaudaraan, simpati dan perasaan lainnya sehingga mereka terlibat secara
psikis dalam suka duka hidup bersama. Dengan kata lain bahwa mereka sehati dan
sejiwa.
Menurut
Ferdinand Tonnies prototipe semua persekutuan hidup yang dinamakan gemeinschaft
itu keluarga. Ketiga soko guru yang menyokong gemeinschaft adalah:
·
Gemeinschaft
by blood
Yaitu gemeinschaft yang mendasarkan diri pada ikatan darah
atau keturunan. Contoh: kekerabatan, masyarakat-masyarakat suatu daerah yang
terdapat di daerah lain. Seperti ikatan mahasiswa Jambi di Yogyakarta.
·
Gemeinschaft
of place
Yaitu gemeinschaft yang mendasarkan diri pada tempat tinggal
yang saling berdekatan sehingga dimungkinkan untuk dapat saling tolong
menolong. Contoh: RT dan RW.
·
Gemeinschaft
of mind
Yaitu gemeinschaft yang mendasarkan diri pada ideologi atau
pikiran yang sama.
b.
Gesellschaft
(patembayan)
Merupakan
bentuk kehidupan bersama yang merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan
biasanya untuk jangka waktu yang pendek. Gesellschaft bersifat sebagai suatu
bentuk dalam pikiran belaka, serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana
dapat diumpamakan pada sebuah mesin. Sedangkan menerut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi gesellschaft merupakan tipe asosiasi dimana relasi-relasi
kebersamaan dan kebersatuan antara orang berasal dari faktor-faktor lahiriah
seperti persetujuan, peraturan, undang-undang dan sebagainya. Menurut Tonnies
teori gesellschaft berhubungan dengan penjumlahan atau kumpulan orang yang
dibentuk atau secara buatan. Apabila dilihat secara sepintas kumpulan itu mirip
dengan gemeinschaft yaitu sejauh para individual hidup bersama dan tinggal
bersama secara damai tetapi dalam gemeinschaft mereka pada dasarnya terus
bersatu sekalipun ada faktor-faktor yang memisahkan, sedang dalam gesellschaft
pada dasarnya mereka tetap terpisah satu dari yang lain, sekalipun ada faktor-faktor
yang mempersatukan.
Tonnies
memakai istilah “hidup yang organis dan nyata (real)” untuk relasi-relasi yang
berlaku didalam gemeinschaft dan istilah “ struktur yang khayal dan mekanis”
untuk relasi-relasi yang berlaku di dalam gesellschaft. Namun Tonnies tidak
pernah mengatakan bahwa tipe masyarakat gemeinschaft adalah (sama dengan )
organisme, dan tipe masyarakat gesellschaft adalah (sama dengan mekanisme).
Sebaliknya ia menolak banyak ralisme maupun nominalisme, yang kedua-duanya
sejak aristoteles selalu di bandingkan oleh filsuf-filsuf dan telah
menghasilakan dua gambaran masyarkat yang ekstrem. Ia hanya bertujuan untuk
melukiskan atas cara abstrak dan dengan memakai konsep-konsep dua bentuk atau
tipe kehidupan bersama yang berbeda-beda dan merupakan dua kemungkinan abstrak.
Sebagaimana telah dikatakan oleh Cooley, bahwa konsep-konsep
egoisme dan altruisme, pilihan bebas dan kewajiban sosial, hanya saling menolak
dibidang konseptual saja, sedang dalam kenyataannya mereka tetap terjalin
menjadi satu hidup, demikian juga halnya dengan konsep-konsep gemeinschaft dan
gesellschaft. Dalam kenyataan praktis mereka tidak saling menolak, sebab
tidak mungkin ada gemeinschaft tanpa ciri-ciri gesellschaft dan tidak ada
gesellschaft tanpa ciri-ciri gemeinschaft. Misalnya, keluarga tradisional dan
masyarakat desa, yang merupakan contoh-contoh gemeinschaft tidak akan dapat
bertahan terus, seandainya tidak ada peraturan, undang-undang, sistem
kepemimpinan dan sistem peradilan. Sekalipun orangnya didorong oleh idealisme
dan kemauan baik dan menggabungkan diri kedalam suatu gemeinschaft, mereka
tetap membutuhkan beberapa kepastian yang menyangkut rejeki dan kebutuhan
lain.di pihak lain, walaupun suatu perusahaan atau administrasi negara diatur
dan diselenggarkan secara birokratis dan rasional menurut gambaran
gesellschaft, unsur-unsur manusia yang nonrasional akan tetap ikut memainkan
peran dan mempengaruhi interaksi orang yang bersangkutan. Seandainya
tidak, mereka menjadi kumpulan robot-robot yang tidak berjiwa. Sama sebagaimana
zweekwille dan triebwille selalu terjalin.
Tonnies menegaskan, bahwa setiap relasi selalu
mengungkapkan ketunggalan dalam kebhinekaan, dan kebhinekan dalam
ketunggalannya. Hanya kalau kita membuat suatu deskripsi yang umum dan abstrak,
kita mempertentangkan unsur yang satu terhadap unsur yang lainnya. Misalnya,
kita berkata bahwa seorang seniman mengharapkan penghargaan, sedang seorang
pedagang mengharapkan keuntungan. Ini suatu pertentangan abstrak dan
generalisasi. Sebab dalam kenyataan hidup kedua hal tampak dalam keadaan
tercampur. Seniman juga harus mencari uang dan si pedagang sebagai manusia juga
menginginkan penghargaan. Begitu pula dengan kedua tipe masyarakat,
mereka selalu berbentuk campuran. Pola interaksi yang berlaku dalam
gemeinschaft dan pola yang berlaku dalam gesellschaft tidak salig menolak atau
bertentangan satu sama lain. Tiap-tiap relasi mengandung dua aspek, selalu ada
dua hal yang kait mengkait dan tidak mungkin dipisahkan. Namun demikian, dalam
tipe gemeinschaft unsur hukum, peraturan, dan disiplin kurang diperhatikan dan
sama menonjol seperti dalam gesellschaft, sedang unsur perasaan dan
solidaritas, yang berasal dari penghargaan (triebwille) tidak begitu menonjol
dalam gesellschaft.
Paradigma
atau alasan Ferdinand Tonnies mengeluarkan teori tersebut adalah:
·
paradigma
fakta social
·
paradigma
fenomena social
·
paradigma
tingkah laku atau perilaku social
Tonnies adalah contoh langka penganut evolusionisme yang tak
menganggap evolusi identik dengan kemajuan. Menurutnya, evolusi terjadi secara
berlawanan dengan kebutuhan manusia, lebih menuju kearah memperburuk ketimbang
meningkatkan kondisi kehidupan manusia. Tentang hal ini pula secara tidak
langsung bagi Tonies faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan masyarakat
dimana prinsip evolusi yang ia miliki hampir sama dan senada dengan prinsip
evolusi ahli lain seperti Max Weber begitu juga dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Diantara penyebab terjadi perubahan itu adalah adanya
kecenderungan berfikir secara rasional, perubahan orientasi hidup, proses
pandangan terhadap suatu aturan dan sistem organisasi.
Pada masyarakat modern gemeinschaft akan lenyap.
Gemeinschaft (komunitas) ditandai oleh ikatan sosial bersifat pribadi,
akrab, dan tatap muka (primer). Ciri-ciri ikatan sosial ini seperti yang
dikemukakan sebelumnya ialah berubah menjadi impersonal, termediasi, dan
sekunder dalam masyarakat modern (Gesellschaft). Evolusi terjadi secara
berlawanan dengan kebutuhan manusia, lebih menuju kearah memperburuk ketimbang
meningkatkan kondisi kehidupan manusia. Baginya faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan masyarakat seperti prinsip evolusi yang ia miliki adalah adanya
kecenderungan berpikir secara rasional, perubahan orientasi hidup, proses
pandanagan terhadap suatu aturan dan soistem organisasi. Kedua tipe masyarakat
tersebut berbentuk campuran(saling berkaitan dan tidak dapat di pisahkan dalam
hidup karena tidak mungkin ada gemeinschaft tanpa ciri-ciri Gesselschaft dan
sebaliknya.
Keunikan pendekatan Tonnies terlihat dari sikap kritisnya
terhadap masyarakat modern (Gesellschaft), terutama nostalgianya mengenai
kehidupan tipe komunitas/kelompok/asosiasi (Gemeinschaft) yang lenyap. Tonnies
adalah contoh langka penganut evolusionisme yang tak menganggap evolusi identik
dengan kemajuan. Menurutnya, evolusi terjadi secara berlawanan dengan kebutuhan
manusia, lebih menuju kearah memperburuk ketimbang meningkatkan kondisi
kehidupan manusia. Dan dibawah ini adalah pemaparan Tonnies tentang perbedaan
antar Gemeinschaft dengan Gesellschaft sebagai suatu perubahan yang justru
bergerak kearah memperburuk, menurut dirinya.
Ciri
|
Gemeinschaft(komunitas)
|
Gesellschaft
(masyarakat modern)
|
Hubungan
social
|
Ikatan
Keluarga
|
Pertukaran
ekonomi
|
Institusi
khas
|
Keluarga
|
Negara
dan ekonomi
|
Citra
tentang individu
|
Kedirian
|
Orang,
warga
|
Bentuk
kekayaan
|
Tanah
|
Uang
|
Tipe
hukum
|
Hukum
keluarga
|
Hukum
kontrak
|
Institusi
social
|
Desa
|
Kota
|
Kontrol
social
|
Adat
dan agama
|
Hukum
dan pendapat umum
|
Ciri dari Gemeinschaft yaitu berbentuk komunitas
sedangkan ciri dari Gesellschaft yaitu masyarakat modern. Tentang hal ini pula
secara tidak langsung bagi Tonies faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
masyarakat dimana prinsip evolusi yang ia miliki hampir sama dan senada dengan
prinsip evolusi ahli lain seperti Max Weber begitu juga dengan faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Diantara penyebab terjadi perubahan itu adalah adanya
kecenderungan berfikir secara rasional, perubahan orientasi hidup, proses
pandangan terhadap suatu aturan dan sistem organisasi.(sumber:http://fransiscanissblog.blogspot.com/2011/12/ferdinand-tonnies.html.
diakses pada Selasa 6 November 2012 pukul 21.15 WIB.)
0 komentar:
Posting Komentar